ya mungkin awalnya IPB bukanlah suatu yang membanggakan buat gw dan orang tua. Daya tarik makara abu-abu jauh lebih membuat orang tua bangga akan kemampuan dan potensi anaknya ini.
agustus..
september..
oktober..
november..
gw jalani hari hari di kampus pertanian ini,kampus para pencari karakter diri, kampus para siswa siswi daerah yang siap memajukan daerahnya. Jelas terasa berbeda apa yang gw rasakan hidup dalam asrama TPB IPB yang membuat kehidupan gw seakan memperoleh ''shock therapy''. ya setidaknya predikat anak baik bisa gw peroleh. kehidupan disini bisa dikatakan jauh dari kehidupan gw di jakarta, kehidupan yang gw anggap ''senang semata'', pulang sekolah pergi nonton, hari sabtu ngelayap kemana mana, malem minggu pulang pagi,hari minggu sibuk diluar rumah,dan hal hal lain yang sekarang cuma bisa membuat gw ''tersenyum''.
sempet terfikir juga bahwa gengsi kuliah ditempat ini amatlah jauh dari kata baik saat zona kampus,nama kampus ini pun tidak pernah digubris oleh junior di sekolah. tak apa lah,gw hanya ingin mengajak orang untuk sukses lewat jalur ini.
sering pertanyaan yg sama mengisi kehidupan gw di IPB
''kok di IPB ngambil nya manajemen? bukan pertanian''
ya hanya gw yang tau mengapa gw ga bisa seperti temen temen yang lain masuk teknik A/B/C/D,arsitektur,dan jurusan IPA lain nya, tapi jauh kebelakang,awal kelas XII gw masih menginginkan teknik kimia, desain interior dan juga teknik industri. tapi ternyata Allah mengubah mind set dalam waktu sekejab dan berpalinglah gw ke manajemen,gw pengen jadi manajer marketing yang bisa mengerti anak SMA yang begitu susahnya mengumpulkan ratusan juta rupiah untuk meng-create event disekolahnya, pengalaman 700juta menjadi suatu pengalaman berharga.
dan mengapa manajemen IPB?
karena jujur saya terlalu optimis pada saat itu untuk memperoleh makara abu abu,sehingga setelah fix menjadi 1 dari 5 orang yang beruntung di sekolah,gw hanya fokus untuk si makara dan menutup hati untuk yang lain karena alasan kualitas.
dan sekarang sudah waktunya gw bangga akan almamater dan semoga orang tua juga demikian adanya